seragam paud  Terdapat sebagian perihal kenapa inovasi kerap ditolak ataupun tidak bisa diterima oleh para pelaksana inovasi di lapangan ataupun di sekolah bagaikan berikut:


1. Sekolah ataupun guru tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, penciptaan serta apalagi penerapan inovasi tersebut, sehingga ilham jual seragam paud baru ataupun inovasi tersebut dikira oleh guru ataupun sekolah bukan miliknya, serta ialah milik orang lain yang tidak butuh dilaksanakan, sebab tidak cocok dengan kemauan ataupun keadaan sekolah mereka,


2. Guru mau mempertahankan sistem ataupun tata cara yang mereka jalani dikala saat ini, sebab sistem ataupun tata cara tersebut telah mereka laksanakan bertahun- tahun serta tidak mau diganti. Di samping itu sistem yang mereka miliki dikira oleh mereka membagikan rasa nyaman ataupun kepuasan dan telah baik cocok dengan benak mereka. Perihal senada diungkapkan pula Day dkk( 1987) di mana guru senantiasa mempertahankan sistem yang terdapat,


3. Inovasi yang baru yang terbuat oleh orang lain paling utama dari pusat( spesialnya Depdiknas) belum seluruhnya memandang kebutuhan serta keadaan yang dirasakan oleh guru serta siswa. Perihal ini pula diungkapkan oleh Munro( 1987) yang berkata kalau mismatch between teachers intention and practice is important barrier to the success of the innovatory program, jual seragam paud

Inovasi ini dapat terhenti jika proyek itu berakhir ataupun jika financial serta keuangannya telah tidak terdapat lagi.


5. Kekuatan serta kekuasaan pusat yang sangat besar sehingga bisa menekan sekolah ataupun guru melakukan kemauan pusat, yang belum pasti cocok dengan keinginan mereka serta suasana sekolah mereka.


Buat menanggulangi permasalahan serta hambatan semacam dijabarkan di atas, hingga berikut ini sebagian perihal yang butuh dicermati dalam mempraktikkan inovasi baru.


E. Faktor- Faktor yang Butuh Dicermati dalam Inovasi


Buat menjauhi penolakan semacam yang disebutkan di atas, faktor- faktor utama yang butuh dicermati dalam inovasi pembelajaran merupakan guru, siswa, kurikulum serta sarana, serta program/ tujuan,


1. Guru

Guru wajib pandai bawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Terdapat sebagian perihal yang bisa membentuk kewibawaan guru antara lain merupakan kemampuan modul yang dianjurkan, tata cara mengajar yang cocok dengan suasana serta keadaan siswa, ikatan antar orang, baik dengan siswa ataupun antar sesama guru serta faktor lain yang ikut serta dalam proses pembelajaran semacam administrator, misalnya kepala sekolah serta tata usaha dan warga sekitarnya, pengalaman serta keahlian guru itu sendiri.


Sehingga dalam update pembelajaran, keterlibatan guru mulai dari perencanaan hingga dengan penerapan serta evaluasinya memainkan kedudukan yang sangat besar untuk keberhasilan sesuatu inovasi pembelajaran. Tanpa mengaitkan mereka, hingga sangat bisa jadi mereka hendak menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Perihal ini semacam dijabarkan tadinya, sebab mereka menyangka inovasi yang tidak mengaitkan jual seragam paud mereka merupakan bukan miliknya yang wajib dilaksanakan, namun kebalikannya mereka menyangka hendak mengusik ketenangan serta kelancaran tugas mereka. Oleh sebab itu, dalam sesuatu inovasi pembelajaran, gurulah yang utama serta awal ikut serta sebab guru memiliki kedudukan yang luas semacam bagaikan pendidik, bagaikan orangtua, bagaikan sahabat, bagaikan dokter, serta sebagi motivator( Wright 1987).